Di dalam bus |
Bus
kami sampai di tempat tujuan sekitar setengah sepuluhan. Begitu turun bus,
anak-anak langsung digiring (aih digiring?!) oleh kakak-kakak pembina untuk
membentuk kelompok kecil dan menuju suatu tempat untuk melakukan pemanasan. Sementara
ibu-ibu dan bapak-bapak dipersilahkan bersantai ria di saung.
Saya
dan sepupu saya yang anak ceweknya murid Al Husna juga, langsung menuju kantin.
Yup, mau ngapain lagi kalo nggak ngopi. Ahahaha yup, emak-emak mo ngopi dulu
ya, Bunda…
Saung |
Harga
makanan dan minuman di sana tergolong wajar, tidak terlalu mahal untuk ukuran
tempat wisata. Es teler yang gelasnya jumbo saja hanya enam ribu rupiah,
sementara coffemix yang kami pesan hanya lima ribu per-cup-nya. Panas dan
benar-benar coffemix. Saya dan sepupu saya langsung teringat pesanan kopi kami
saat di Sarangan tanggal 2 Desember yang lalu. Saat itu saya pesan n*scafe 3 in
1, dan ternyata tidak ada, si penjual menawarkan kopi susu lalu menyebutkan
merk terkenal. Saya setuju. Tidak lama kopi susu dihidangkan daannnn ah, saya
yang termasuk penggemar kopi krimer, langsung mengenali merk kopi susu
tersebut. Lalu saya minta sepupu saya mencicipinya, dia terkikik, “Ini sih merk
kopi bla bla bukan bla bla bla.” Tuh kan, bener ^^
Tandur |
Ok.
Kita kembali ke coffemix di kantin Amanah yaa.. Di kantin ini hampir semua menu
yang biasa kita makan tersedia. Mulai dari nasi ayam, bebek, ikan, dll, baik
yang goreng maupun bakar. Ada juga bakso, sampai teh poci gula batu. Lengkap pokoknya.
Tempat untuk menikmati hidangannya pun juga menarik. Terbuka dan terletak di
dekat kolam pemancingan. Oh ya, kita pun bisa langsung memancing sendiri jika
mau.
Urusan coffemix beres, saya dan sepupu langsung menuju pabrik roti Amanah. Oh ya, pabrik roti ini merupakan satu-satunya pusat oleh-oleh yang ada di area Agrowisata ini. Sebenarnya ada oleh-oleh lainnya tapi harus berjalan agak jauh dari lokasi. Saya memilih pabrik ini saja. Dan olalaa… ternyata antrinya puanjanggg, pemirsah… Antara masuk apa tidak, akhirnya saya dan sepupu memilih masuk saja, yaa mau gimana lagi, hanya di tempat ini kami bisa membeli buah tangan.
Main Lumpur |
Merayap |
Barang
sudah di tangan, kami masih harus ngantri untuk bisa sampai ke kasir. Oh My
God, serasa macet di jalanan Jakarta ajja, sama sekali nggak bergerak untuk
beberapa menit awal. Sembari menunggu, saya mengusulkan untuk masuk ke dapurnya
aja dulu, siapa tahu sudah ada roti yang mateng (duh dasar ibu-ibu, masih aja
kurang), kakak sepupu saya setuju, dia yang bertugas menjaga belanjaan saya. Sayang
seribu sayang, di dapur ternyata belum ada yang mateng, yang sudah mateng hanya
roti kukus saja, itu pun sudah banyak yang ngantri. Ya sudah lah, saya kembali
ke antrian dengan kecewa.
Setelah
lama mengantri, akhirnya kami bebas dari area tersebut. Ahh, legaaa ^^
Kebun Stroberi |
Adzan
dhuhur berkumandang. Saya dan sepupu langsung menuju mushola. Lokasi mushola
sangat unik, menurut saya. Mushola tersebut terletak di lantai dua sementara
lantai satu adalah dapur besar untuk kegiatan masak-memasak kantin. Otomatis,
saat kami sholat, aroma makanan bersliweran di indera penciuman kami. Astagfirulloh,
sama sekali nggak bisa khusyu’ bunda, hihihi gimana bisa khusyu’ coba kalo
sholatnya nyium bau-bau harum pas di jam makan siang kaya gini. Ahahaha…
Selesai
sholat, kami sempat mampir di pabrik roti lagi, yaa siapa tahu sudah ada yang
mateng jenis roti lainnya, tapi ternyata lagi-lagi sudah diborong oleh ibu-ibu
lainnya. Kami kembali ke saung.
Makin Ganteng ^^ |
Kami
lalu berfoto-foto ria. Melihat anak-anak, hingga kemudian tersadar bahwa
anak-anak kami berada di kelompok yang berbeda, ya sudah, kami jalan
sendiri-sendiri (karena sudah tidak ada lagi kecocokan, hehehe). Saya menemukan
kelompoknya Habib sedang asyik bermain air di kolam renang kecil. Saya tanya ke
ibu gurunya, apa sudah main lumpur tadi, ternyata belum. Asyikkk, moment
tersebut nggak boleh terlewatkan ^^
Tarik Tambang |
Selesai
ber-outbond-ria anak-anak dimandikan oleh panitia, sementara saya kembali ke
saung untuk makan siang. Hmm, seporsi ikan gurami goreng plus nasi putih yang
masih mengepul siap saya santap. Yummy ^^
Menyusuri Sungai |
Sayangnya Habib tidak mendapatkan hadiah-hadiah itu, kebanyakan yang menjawab anak-anak kelas TK B, dan entah kenapa didominasi oleh kaum perempuan ^^
Nah
bunda, gitu deh kira-kira serunya outbond Habib. Beneran deh, Bun,
kegiatan-kegiatan seperti itulah yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak seusia Habib.
Belajar langsung dari sumbernya, tidak semata melalui rentetan tulisan yang
tidak semua anak mampu memahaminya.
Semangat,
Bib, terus belajar dari banyak hal yang kau temui, Nak. Insya Allah, bunda selalu
mendampingimu. Love u so much, my dear ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar