Saat masih menggunakan roda kecil |
Sepeda merah ini sebenarnya sudah ada di rumah sejak Habib berusia tiga
tahun. Hadiah ulang tahun dari eyang dan kakungnya. Saat masih baru, Habib
masih semangat menggunakan sepeda ini untuk jalan-jalan pagi atau sore dengan
ayahnya. Saat itu masih menggunakan roda kecil di kanan dan kiri bagian
belakang. Hingga saat Habib berusia lima tahun kurang sekian bulan (lupa,
hehhe..), ayah mencoba melepas roda kecil tersebut dan melatih Habib di
lapangan dekat rumah. Tapi, nihil. Habib belum bisa. Sepertinya dia belum siap.
Lalu ayah memasangnya lagi. Sampai kemudian Habib bosan bersepeda dan kami pun
menyimpannya bersama barang-barang lain yang tidak terpakai (waduh!!) di lantai
dua (ketahuan emaknya nggak telaten melatih anaknya, hahayy).
Sampai kemudian beberapa hari yang lalu, kami main di rumah saudara sepupu.
Niatnya, mau ramban (memetik hasil tanaman) bayam dan pepaya sayur. Dan saat di
rumah sepupu saya tersebut, Habib diam-diam ‘terkesima’ (halah) melihat Kak
Lia, anak dari sepupu saya tersebut (Lia dan Habib hanya selisih empat hari
lahirnya, tapi bedanya Habib sudah kelas satu, Lia masih TK B), asyik bersepeda
TANPA MENGGUNAKAN RODA KECIL.
Kenapa saya capslock tulisan di atas? Karena hal itulah yang kemudian
memotivasi Habib untuk mengeluarkan sepeda kecilnya dari gudang. Alhasil,
keesokan harinya, dia ingin melihat sepedanya. Ya. Semula hanya melihat saja. Namun
kemudian setelah dibersihkan dan dipompa oleh sang ayah, Habib pun berniat
belajar. Ya. Belajar. Tapi ternyata eh ternyata, dia langsung bisa. TANPA
MENGGUNAKAN RODA KECIL. Alhamdulillah... Rasanya nggak percaya waktu Habib
menghampiri saya saat saya tengah memasak di dapur, lalu dia bilang, “Bun,
Habib udah bisa sepedaan. Ternyata gitu tok tho!” Wew!!
Tanpa roda kecil |
Lalu, hari ini, dia minta main ke rumah Lia dan membawa sepeda. Membawa ya,
bukan menaikinya. Karena jarak rumah kami ke rumah sepupu saya lumayan jauh,
sekitar 20 KM. Jadi, kami menaruh sepeda kecil Habib di bagasi mobil untuk
kemudian bersepeda di sana nantinya.
Kenapa Habib ingin bersepeda dengan Lia? Bukan. Sebenarnya bukan bersepeda
bersama saja keinginannya, melainkan dia ingin menunjukkan kepada Lia bahwa dia
juga sudah bisa bersepeda. Tentu saja, sebagai anak laki-laki dia tidak mau
kalah dengan Lia. Dan di usianya yang baru enam tahun lebih 10 bulan tersebut
itu adalah hal yang wajar, dimana dia akan merasa tidak nyaman jika dia tidak
bisa melakukan apa yang bisa dilakukan teman sebayanya. Sekali lagi, apalagi
dia laki-laki. Pastilah selalu ingin lebih unggul. Apakah selalu begitu? Entahlah!
Hanya saja yang saya lihat dari diri Habib selama ini begitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar