KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirrokhmanirrokhim………
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayahNya sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sungguh, hanya karena sentuhan kasih sayang-Nyalah skripsi ini ada.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW, Nabi Akhir Zaman yang paling dimuliakan Allah SWT, yang telah menyibakkan kegelapan dan kebodohan menuju jalan penuh cahaya dan ilmu. Terima kasih pada Bapak, Ibu dan Adikku satu-satunya atas dukungan moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini.
Tentunya tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini tidak akan pernah terwujud. Untuk itu, sewajarnya apabila dalam kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan dan rasa tulus ikhlas mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak dibawah ini :
1. Bapak Drs. Andik Matulessy, MSi., Selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
2. Ibu Dra. Hilda Irmawati, MSi. Selaku Dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan saran-saran yang sangat berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Ratna Eliyawati, Dra, SPsi, MSi. Selaku Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan selama penulis menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa.
4. Bapak Drs. Tri Handoyo, MS. Selaku Dosen yang telah membantu penulis dalam menganalisis data.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama dalam perkuliahan.
5. Seluruh Staff Tata Usaha dan Perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang telah banyak membantu kelancaran akademik dan administrasi semasa kuliah dan membantu memperlancar penyelesaian skripsi.
6. Para pengasuh di beberapa Panti Asuhan dan Orang Tua yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis.
7. Ibu Hj. Rasmini Hadi Martoyo, selaku nenek satu-satunya yang tiada pernah berhenti mendoakan penulis.
8. Keluarga keduaku, Bapak Syamsuddin beserta Ibu, juga Mba’ Fatim & Mas Angga, Shoffah, Ahmad, Akhim, atas persaudaraan yang menakjubkan ini.
9. Harapanku satu-satunya, adikku, Haris Dwi Nugroho, kamu harus bisa menjadi seperti apa yang kamu mau.
6. Slamet Riyanto, atas cinta, kasih sayang dan kesetiannya, “hanya padamu kumelihat”
7. GO GIRLS (Mba’ Ayik, Mba’Lili, Ori, Nana, Isti, Ambri, Anita, Iffa), yang telah menyempurnakan warna-warni dalam kehidupanku.
8. Aditya Wardhana, thank you so much
9. Mba’ Ina, atas tumpangannya selama penelitian.
10.Orang yang selalu mensupportku, Zaenul adib, kamu… baik… banget…
11.Wahyu Comp, yang telah menjadi saksi bisu semua perjuanganku.
12.Sahabat lama (Rina, Derra, Astri, Hilda, Deni) dan juga semua temen-temen Nginden Baru III / ID khususnya : Suryantoel, Ririn, Mba’ Ninuk, ketawa terus…
13.Anak-anak angkatan 2001, semoga ilmu kita bermanfaat. Amin.
Terima kasih atas segala bantuan dan dukungan, semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas kebaikan dan ketulusan mereka serta mencatatnya sebagai amal ibadah. Amin…
Akhir kata penulis tetap mengharapkan kritik dan saran terhadap karya sederhana ini demi kesempurnaannya, karena penulis menyadari dengan segenap perasaan bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa.
Surabaya, November 2005
Penulis
DEVINA LISTASARI
.................................
Gak nyangka, udah lamaaaaa banget karya sederhana itu kubuat en berhasil mendapatkan nilai A. Terima ksaih buat Ibu Dra. Hilda Irmawati, MSi, selaku Dosen Pembimbingku yang enak banget diajak berdiskusi, yang minjemin buku tebel tapi nggak bs kubaca coz nggunain bahasa planet, hihi...
Gak nyangka juga setelah sekian lama berpisah dengan temen kuliah, temen kost, bahkan sahabat semasa SMA maupun SMP, akhirnya ketemu lagi via facebook. Walau mereka entah ada dimana, tapi semua terasa dekat, membuatku merasa lebih muda dari usiaku yang udah 27 taon en punya buntut satu, hihi...
Berbicara tentang skripsi adalah berbicara tentang perjuangan untuk melegalkan sebuah status. Memperpanjang nama. Tapi kalo menurutku bukan hanya itu saja, kelulusan seorang mahasiswa adalah bentuk pertanggungjawaban baru terhadap ilmu yang telah sekian tahun diserap. Seorang sarjana harus mempertanggungjawabkan gelar yang telah diraihnya. Tentu saja dengan bekerja. Dengan begitu, semakin banyaknya para sarjana yang berkeliaran di Indonesia, harusnya semakin banyak lapangan pekerjaan terbentuk. Mereka dibekali ilmu yang cukup untuk memikirkan apa yang harus dilakukan jika tidak bisa bekerja pada sebuah instansi tertentu.
Tapi maaf, aku nggak mau membahas yang itu. Aku mau meembahas tentang suka duka seorang calon sarjana, sepertinya lebih ringan ;)
Buat yang saat ini sedang mengerjakan Tugas Akhir, nggak usah cemas, semua pasti akan berakhir pada waktunya, asal berpegang teguh pada deadline. Nikmati aja semua petualanganmu. Yang mulai dari hunting jurnal, buku, mungkin juga alat uji coba, lalu berhadapan dengan dosen pembimbing yang aduhhh liat wajahnya aja udah males, kemudian memikirkan harus mengadakan penelitian dimana, belum lagi ditengah-tengah kesibukan itu, harus mikirin nanti malam makan apa, pacar hari ini ngapain aja, cucian setumpuk, setrikaan menanti, sampai dana buat analisis data en penelitian yang nggak sedikit, whaaaaa rasanya pilihan untuk cuti adalah pilihan yang paling tepat, hihihi...
Tapi ternyata nggak gitu banget deh.
Kalo mulai dari mengerjakan hal-hal yang dirasa mudah, en dengan hati tenang, semua pasti bisa diselesein. Ini bukan bullshit, tapi fakta. Karena seperti yang dikatakan Lisa Nichols dalam bukunya The Secret by Rhonda Byrne, "Hukum tarik menarik sangatlah patuh. Ketika anda memikirkan hal-hal yang anda inginkan, dan anda memfokuskan semua niat anda kepadanya, hukum tarik menarik akan memberikan persis seperti apa yang anda inginkan, setiap waktu. Ketika anada berfokus pada hal-hal yang tidak anda inginkan, misalnya,'saya tidak ingin terlambat, saya tidak ingin terlambat', hukum tarik menarik tidak mendengar bahwa anda tidak menginginkannya. Hukum ini mewujudkan hal-hal yang anda pikirkan. Hal-hal itu akan terus bermunculan. Hukum tarik menarik tidak membedakan apa yang diinginkan atau apa yang tidak diinginkan. ketika anda brfokus pada sesuatu, terlepas dari apapun sesuatu itu, sebenarnya anda sedang memanggil sesuatu itu untuk hadir"
Dan ini bener-bener terjadi. Hukum alam hanya mendengar apa yang kita pikirkan bukan apa yang kita inginkan atau tidak kita inginkan. Mungkin ada benarnya juga jika para bunda dianjurkan untuk meminimalisir penggunaan kata 'jangan' atau'tidak' untuk buah hatinya.
Tentang hukum alam ini, aku punya beberapa kisah yang kudapat selama mengikuti perkuliahan dulu, tapi maaf nggak bisa kusajikan sekarang. Maybe, next time ;)